Tulisan ini sebenarnya terilhami waktu bbrp minggu yang lalu maen ke UPPTI dan Aku sempet iri liat dheche yang menginstall mc dengan begitu mudahnya karena adanya repository apt di jaringan Brawijaya. Hmmm… andaikan aku punya koneksi jaringan seperti itu mungkin gak akan pernah repot dengan yang namanya update paket kali ya..?, tapi sayang seribu sayang sampai saat ini koneksi yang aku punya saat ini hanyalah dial up . Setelah penasaran dan bertanya ke Uncle google, ternyata ada juga solusi apt untuk yang memiliki koneksi dial up.
Biar lebih gampang, maka sedikit aku ulas lagi tentang APT. APT (Advanced Package Tool) adalah sebuah aplikasi yang dulunya bersemayam di distribusi Debian. Aplikasi ini sangat membantu dalam distribusi debian ketika melakukan pengelolaan paket. Dengan menggunakan APT semua paket yang telah atau akan di install di Debian dapat dikelola dengan mudah tanpa menimbulkan ketergantungan paket.
Karena keluwesan APT dalam mengelola paket membuat Conectiva memporting aplikasi tersebut untuk berjalan di distribusi Conectiva. Conectiva sendiri selama ini pengelolaan paketnya menggunakan RPM, sehingga dengan bantuan APT instalasi paket RPM di Conectiva tidak lagi menimbulkan ketergantungan. Karena hasil kerja keras dari Conectiva dan terbukanya source code APT, maka selanjutnya APT dikembangkan untuk distribusi linux lainnya yang menggunakan basis RPM. Salah satu distribusi yang menggunakan basis RPM adalah RedHat. Dengan menggunakan APT di RedHat, maka semua instalasi aplikasi di RedHat tidak akan menimbulkan ketergantungan lagi.
Secara default pada instalasinya APT membutuhkan sebuah repository untuk menampung semua paket-paket aplikasi dan semua paket tersebut disimpan pada sebuah server. Ketika anda ingin menginstall sebuah aplikasi, maka APT akan mengecek apakah aplikasi tersebut memiliki ketergantungan. Jika memang ada ketergantungan, maka APT akan mendownload semua ketergantungan tersebut dari repository (server terdekat yang telah disetting pada konfigurasi) dan kemudian menginstall semua ketergantungan tersebut. Sekilas jika dilihat dari cara kerja APT mungkin tidak akan bermasalah buat anda yang memiliki harddisk besar atau memiliki sebuah server. Jika anda adalah pengguna linux rumahan seperti halnya saya (standalone computer), maka cara tersebut sangat tidak efisien karena selain membutuhkan kapasitas harddisk yang besar dan sudah barang tentu diperlukan pengaktifan jaringan komputer, padahal kita mempunyai media lainnya yaitu sebuah CDROM dan 3 CD / iso RedHat Linux 9 yang telah terisi seluruh aplikasi RedHat.
Walaupun kita telah memiliki 3 CD / iso RedHat Linux 9, ternyata CD tersebut tidak dapat digunakan secara langsung dengan APT karena tidak memiliki metadata yang dibutuhkan oleh APT dalam pengelolaan paket. Satu-satunya cara adalah dengan membangun kembali 3 CD / iso Linux RedHat 9 disertai dengan metadata yang cocok dengan APT. Berikut ini langkah-langkah yang telah aku lakukan.
BTW, sebenarnya jika anda menginstall RH9 dengan mode XWindow, Maka RH sudah menyertakan aplikasi redhat-package-manager yang juga bisa melakukan instalasi tanpa ada dependencies. Namun dengan apt keuntungannya adalah jika komputer anda terhubung ke jaringan, anda bisa melakukan update paket dari repository terdekat hanya dengan melakukan sedikit perubahan pada sources.list. Sedangkan redhat-packages-manager tidak bisa melakukan hal ini.
Untuk memudahkan anda dalam pengelolaan paket selanjutnya gunakanlah aplikasi Synaptic yang merupakan front-end APT dengan menggunakan GTK2. Synaptic sangat membantu anda dalam pengelolaan paket karena tidak dipusingkan oleh syntax-syntax aneh milik APT.
SUMBER : http://dgk.or.id/archives/2004/12/08/menghadirkan-apt-di-redhat-9-0-bagi-pengguna-dial-up/
Biar lebih gampang, maka sedikit aku ulas lagi tentang APT. APT (Advanced Package Tool) adalah sebuah aplikasi yang dulunya bersemayam di distribusi Debian. Aplikasi ini sangat membantu dalam distribusi debian ketika melakukan pengelolaan paket. Dengan menggunakan APT semua paket yang telah atau akan di install di Debian dapat dikelola dengan mudah tanpa menimbulkan ketergantungan paket.
Karena keluwesan APT dalam mengelola paket membuat Conectiva memporting aplikasi tersebut untuk berjalan di distribusi Conectiva. Conectiva sendiri selama ini pengelolaan paketnya menggunakan RPM, sehingga dengan bantuan APT instalasi paket RPM di Conectiva tidak lagi menimbulkan ketergantungan. Karena hasil kerja keras dari Conectiva dan terbukanya source code APT, maka selanjutnya APT dikembangkan untuk distribusi linux lainnya yang menggunakan basis RPM. Salah satu distribusi yang menggunakan basis RPM adalah RedHat. Dengan menggunakan APT di RedHat, maka semua instalasi aplikasi di RedHat tidak akan menimbulkan ketergantungan lagi.
Secara default pada instalasinya APT membutuhkan sebuah repository untuk menampung semua paket-paket aplikasi dan semua paket tersebut disimpan pada sebuah server. Ketika anda ingin menginstall sebuah aplikasi, maka APT akan mengecek apakah aplikasi tersebut memiliki ketergantungan. Jika memang ada ketergantungan, maka APT akan mendownload semua ketergantungan tersebut dari repository (server terdekat yang telah disetting pada konfigurasi) dan kemudian menginstall semua ketergantungan tersebut. Sekilas jika dilihat dari cara kerja APT mungkin tidak akan bermasalah buat anda yang memiliki harddisk besar atau memiliki sebuah server. Jika anda adalah pengguna linux rumahan seperti halnya saya (standalone computer), maka cara tersebut sangat tidak efisien karena selain membutuhkan kapasitas harddisk yang besar dan sudah barang tentu diperlukan pengaktifan jaringan komputer, padahal kita mempunyai media lainnya yaitu sebuah CDROM dan 3 CD / iso RedHat Linux 9 yang telah terisi seluruh aplikasi RedHat.
Walaupun kita telah memiliki 3 CD / iso RedHat Linux 9, ternyata CD tersebut tidak dapat digunakan secara langsung dengan APT karena tidak memiliki metadata yang dibutuhkan oleh APT dalam pengelolaan paket. Satu-satunya cara adalah dengan membangun kembali 3 CD / iso Linux RedHat 9 disertai dengan metadata yang cocok dengan APT. Berikut ini langkah-langkah yang telah aku lakukan.
- Downloadlah metadata APT untuk 3 CD RedHat Linux 9 disini :
* shrike-i386-disc1-apt.tar.gz (CD1 377K)
* shrike-i386-disc2-apt.tar.gz (CD2 619K)
* shrike-i386-disc3-apt.tar.gz (CD3 341K)
Simpanlah ketiga file ini pada direktori /var/tmp
- Mountlah CD / iso RedHat anda dimulai dari cd pertama dan diakhiri dengan cd ketiga. Pada tahap ini, anda dapat melakukannya melalui CD ataupun iso yang anda miliki. Jika anda menggunakan CD RedHat Linux 9, gunakan perintah ‘mount /mnt/cdrom’. Namun jika anda memiliki iso RedHat Linux 9 gunakan ‘mount -o loop’.
% mount /mnt/cdrom
% mount -o loop /path/to/shrike-i386-disc1.iso /mnt/cdrom
- Buatlah sebuah direktori kosong, misalkan saja direktori /iso
% mkdir -p /iso
- Copylah semua isi CD RedHat Linux 9 kedalam direktori yang baru saja anda buat
% cp -a /mnt/cdrom /iso/shrike-cd1
- Pindahlah ke direktori dimana semua isi CD telah dicopy.
% cd /iso/shrike-cd1
Ekstraklah aplikasi yang sudah anda download sebelumnya:
% tar -zxpvf /var/tmp/shrike-i386-disc1-apt.tar.gz
Ulangi tahap satu sampai dengan enam untuk CD 2 dan 3. Jika anda memiliki keterbatasan kapasitas harddisk, CD 2 dan CD 3 dapat anda lakukan setelah membuat ISO untuk CD 1.
- Untuk CD 1 RedHat gunakan perintah dibawah ini untuk membangun ISO yang bootable
% mkisofs -J -r -T -l -V ‘APT Disc1 RedHat 9′ -b images/bootdisk.img -c boot.catalog -o /iso/burning/shrike-cd1.iso .
- Untuk CD 2 dan CD 3 karena bukanlah cd bootable, buatlah ISO baru sbb :
% mkisofs -J -r -T -l -V ‘APT Disc2 RedHat 9′ -o /iso/burning/shrike-cd2.iso .
% mkisofs -J -r -T -l -V ‘APT Disc3 RedHat 9′ -o /iso/burning/shrike-cd3.iso .
Sekarang anda telah memiliki 3 ISO CD RedHat Linux 9 yang telah dilengkapi dengan metadata APT. Gunakanlah aplikasi favorit anda untuk memburning 3 ISO tersebut ke CD-RW. Setelah anda memiliki 3 CD tersebut, langkah selanjutnya adalah menambahkan dalam sources.list milik APT bahwa anda ingin menggunakan media cdrom dalam menangani ketergantungan.
- Masukkan CD 1 yang telah berisi metadata, kemudian lakukan command dibawah ini :
% apt-cdrom -d=/mnt/cdrom add
Tunggulah sebentar dan biarkan apt-cdrom bekerja. Setelah berhasil anda akan kembali ke prompt dan lakukan kembali cara yang sama untuk CD 2 dan CD 3.
- Sekarang cobalah untuk menginstall aplikasi yang memiliki ketergantungan paket.
% apt-get install mc
BTW, sebenarnya jika anda menginstall RH9 dengan mode XWindow, Maka RH sudah menyertakan aplikasi redhat-package-manager yang juga bisa melakukan instalasi tanpa ada dependencies. Namun dengan apt keuntungannya adalah jika komputer anda terhubung ke jaringan, anda bisa melakukan update paket dari repository terdekat hanya dengan melakukan sedikit perubahan pada sources.list. Sedangkan redhat-packages-manager tidak bisa melakukan hal ini.
Untuk memudahkan anda dalam pengelolaan paket selanjutnya gunakanlah aplikasi Synaptic yang merupakan front-end APT dengan menggunakan GTK2. Synaptic sangat membantu anda dalam pengelolaan paket karena tidak dipusingkan oleh syntax-syntax aneh milik APT.
SUMBER : http://dgk.or.id/archives/2004/12/08/menghadirkan-apt-di-redhat-9-0-bagi-pengguna-dial-up/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar